Oleh: Ksatriaku | 6 September 2012

Motivasi : Mengatasi Takut (bagian 2)

Berani

Berani

4 Fase Menjalani Perubahan
Take A Shortcut”.

KETAKUTAN ANDA BERASAL DARI KONDISI FISIK ANDA

Anda pasti ingat, betapa tidak nyamannya naik pesawat terbang dalam kondisi tidak fit. Hidung pilek, kepala pening, plus pendingin kabin yang seperti freezer di rumah Anda sendiri. Dalam kondisi itu, perasaan Anda akan rusak, bercampur baur dengan segala macam ketakutan dan kecemasan. Saat roda pesawat kembali menyentuh landasan, Anda bisa merasakan betapa hangatnya darah Anda mengalir kembali.

Jika kondisi fisik Anda sedang bagus, penerbangan Anda bisa jadi akan terasa mulus. Saat kondisi fisik Anda kurang fit, Anda lebih terekspos mendekati berbagai rasa takut.

Berikutnya, setelah Anda memahami berbagai faktor yang menjadi sebab ketakutan Anda, silahkan Anda duduk dan mulailah secara obyektif mengidentifikasi, memberi definisi, dan melakukan analisis tentang semua itu.

BERANI BUKAN BERARTI TANPA RASA TAKUT

Mulailah dengan menjawab ini:

“Apa yang saya takutkan?”

Jawablah dengan mengumpulkan segala bentuk “kegagalan” dan “penolakan” yang telah meracuni Anda.

Setiap orang dengan intelektual yang cukup, pasti punya ketakutan akan sesuatu. Apapun itu, entah kondisi fisik, kondisi emosional, atau kondisi finansial, adalah normal adanya. Orang yang berani bukanlah orang yang tanpa rasa takut.

Persoalannya, bukanlah tentang apakah Anda takut atau Anda tidak takut. Percayalah, kita semua punya rasa takut. Dan pertanyaan yang benar adalah, “bagaimanakah Anda berurusan dengan ketakutan itu?”

BERANI ADALAH TERUS MAJU DI DALAM KETAKUTAN

Secara sederhana, orang yang berani adalah mereka yang terus maju di tengah kegalauan berbagai perasaan. Jika Anda menghadapi ketakutan Anda dengan berani, maka ketakutan Anda akan mengkerut dan lalu surut. Berikutnya, apa yang akan tumbuh di dalam diri Anda, adalah rasa percaya diri yang lebih baik.

Jika Anda mencoba melarikan diri dari berbagai ketakutan, ia akan terus tumbuh, dan menunggu waktu untuk mengambil alih kontrol atas apapun aspek hidup Anda.

BERANI ADALAH MENERIMA RASA TAKUT ANDA

Mungkin, Anda harus mulai mempertimbangkan hal ini; ketakutan Anda telah menciptakan energi yang sangat besar untuk selalu melakukan pembenaran dan menutup-nutupi berbagai kesalahan.

Cara terbaik untuk menghindari penolakan, adalah dengan tidak menolak diri sendiri. Maka, mulailah Anda jujur pada diri sendiri, dan mulailah Anda menerima diri.

Kaitkan berbagai ketakutan Anda, dengan pengaruhnya pada cara berpikir dan perilaku Anda. Lalu, urutkanlah semuanya berdasarkan tingkat kepentingan Anda.

Mana sih bentuk ketakutan yang paling mempengaruhi cara berpikir Anda?Mana ketakutan yang paling membuat Anda tidak mampu bertindak?
Mana yang nomor dua?
Mana yang nomor tiga?

BERANI ADALAH MENJAWAB RASA TAKUT ANDA

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimanakah ketakutan telah menahan Anda dari mengejar cita-cita?
2. Bagaimanakah ketakutan itu bisa membantu Anda?
3. Bagaimanakah di masa lalu ketakutan itu menyelamatkan Anda?
4. Apa untungnya buat Anda, jika ketakutan itu bisa Anda kuasai?

BERANI ADALAH MENJAWAB RASA TAKUT DENGAN BENAR

Ya. Jawaban Anda harus benar. Sebab jika tidak, maka ketakutan itu akan tetap ada, dan bersembunyi menanti saat yang tepat untuk melakukan kudeta.

Jika jawaban Anda benar, maka ia telah menjadi hewan peliharaan yang manis, lucu, dan menjadi kesayangan. Ia selalu ada, selalu terlihat, dan hanya bersembunyi jika ingin bermain-main. Selebihnya, Andalah yang memegang tali kekangnya. Jawaban yang salah adalah bencana Anda berikutnya.

BERANI ADALAH HASIL DARI LATIHAN BERANI

Mulailah melangkah dengan keyakinan. Cobalah sesuatu yang baru atau berbeda. Keluarlah dari zona aman, tanpa jaminan kesuksesan. Mulailah dari yang kecil, mulailah dengan yang sederhana.

Masa depan ada di tangan setiap pejuang. Dan mereka, bukanlah orang yang sekedar mencari aman. Masukkanlah diri Anda ke dalam barisannya. Sebab semakin Anda cari, apa yang Anda sebut keamanan akan semakin menjauhi. Semakin doyan Anda dengan peluang, maka keamanan Anda akan datang.

Tentunya, persiapkanlah perjuangan Anda dengan matang. Sebab, Anda ingin jadi pejuang bukan martir.

Tetapkanlah sasaran dan tujuan, kemudian kumpulkanlah informasi. Bacalah situasi. Risetlah segala kondisi. Buatlah rencana tindakan dengan rinci, lalu ambillah langkah pertama Anda. Percayalah, Anda bisa!

Keberanian Anda yang berikutnya, adalah keberanian untuk bertahan, untuk persisten, dan untuk tetap di situ setelah Anda memulainya. Sekali lagi, bekalnya hanya ini:

– Sabar jika belum sukses.
– Syukur jika sudah sukses.

Teruslah demikian, di sepanjang pendakian Anda. Itulah diri Anda yang pejuang.

Saat berbagai ketakutan mulai mendera Anda lagi. Alihkan mata, pikiran, dan hati, hanya ke target Anda. Belajarlah berimajinasi.

Di tengah jalan, Anda harus mulai belajar tentang bagaimana menghentikan rasa khawatir. Ketahuilah, rasa itu muncul karena sebuah fenomena yang disebut dengan “negative goal setting”. Setelah Anda menentukan cita-cita dan target Anda, Anda malah sibuk memikirkan berbagai hal, yang Anda tidak inginkan itu terjadi. Apapun yang Anda khawatirkan, belum tentu terjadi. Akan tetapi, “negative goal setting” akan merusak kesehatan dan emosi Anda, sama parahnya seperti itu telah terjadi.

Kepala Anda cukup sulit untuk diisi dengan dua hal sekaligus. Jika Anda sibuk memikirkan apa yang positif, maka kepala Anda tak akan sempat terisi oleh yang negatif. Dengan bertahan di sisi positif, tanpa Anda sadari, apa yang Anda khawatirkan telah selesai sendiri.

Segala sesuatu lebih berat di kepala daripada di pundak. Belajarlah memperlebar jarak antara ketakutan dan diri Anda sendiri. Hanya dengan begitu, Anda bisa menghadapi takut dengan berani. Dan dengan berani, Anda bisa mengejar cita-cita yang lebih tinggi.

—oOo—


Tinggalkan komentar

Kategori